LAPORAN PRAKERIN
Xi-Keperawatan I
Tahun Ajaran 2011/2012
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN yang Maha
Esa.karena berkat perlindungannya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan
prakerin ini dan dapat menyusun laporan prakerin ini.dengan dilaksanakannya
prakerin atau [praktek kerja industri] diharapkan dapat menambah pengetahuan
kita sebagai seorang calon perawat agar pada kedepannya skill kita semakin
meningkat.
Dengan diadakannya prakerin ini siswa dapat semakin
memahami,mengerti dan dapat mengaplikasikannya dalam diri pribadi lepas pribadi.
Penulis
Mohammad Reza Djamaludin
DAFTAR ISI
i.
Kata
Pengantar……………………………
ii.
Daftar
isi……………………………………
iii.
Bab I
: Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
1.2
Tujuan
1.3
Sejarah Berdirinya
Rumah Sakit SITTI MARYAM
1.4
Struktur Organisasi
Rumah Sakit SITTI MARAYAM
1.5
Waktu
Pelaksanaan Prakerin
1.6
Tampat
Pelaksanaan
iv.
Bab II : Uraian Kegiatan
2.1 Deskripsi Tugas ditempat kerja
2.2 Jurnal Kegiatan Harian
2.3 Masalah yang ditemukan dan
Pemecahannya
v.
Bab III: Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1.1
Latar Belakang
Praktek kerja industri merupakan suatu kegiatan pangalaman
belajar bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dalam memberikan
pelayanan dasar keperawatan bagi siswa SMK kesehatan.Pendidikan sekolah
Menengah Kejuruan dengan bidang studi keahlian kesehatan, kompetensi
keperawatan mengikuti KTSP yang bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
yang terampil.
Pengalaman
praktek kerja industri membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan yang telah diperoleh di kelas pada situasi nyata sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi saat ini.
Sehingga
Saya sebagai siswa dapat mengikuti praktek kerja industry dengan baik dan
sesuai dengan KTSP serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat
ini.
1.2
Tujuan
-Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan praktek kerja industri, Saya
diharapkan mampu memberikan pelayanan dasar keperawatan secara komprehensif dan
mampu melakukan komunokasi terapeutikpada klien dan keluarga.
-Tujuan Khusus
Setelah melaksanakn praktek kerja industry saya diharapkan
dapat membantu dalam pelaksanaan :
a.Pencegahan infeksi
-Memcuci tangan
-Perlindungan diri
b.Kebutuhan dasar manusia
-Memasang oksigen
-Memasang dan mengganti cairan infuse
-Memasang kateter dan memberikan pot
-Personal higyene
-Mengatur tempat tidur
-Mengatur berbagai posisi tidur pasien
-Kebersihan lingkungan kerja
-Memindahkan pasien
c.Pemeriksaan Laboratorium Dasar
-Menjelaskan
jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlikan klien/pasien.
-Menjelaskanpersiapan
klien/pasien yang akan diperiksa laboratorium.
-Mengantar
klien/pasien untuk pemeriksaan laboratorium.
-Membantu
persiapanalat dan bahan untuk pemeriksaan laboratorium.
d.Pemberian Obat
-Menjelaskan
cara-cara pemberian obat pada pasien.
-Melakukan
pemberian obat kepada pasien sesuai dengan resep dokter (Oral, supositoria) dan
intravena serta intramuskuler dengan pengawasan pembimbing klinik.
1.3
Sejarah
berdirinya RS.SITTI MARYAM
Nama Rumah
Sakit : Rumah Sakit Islam SITTI MARYAM
Jln.Pongidon Raya
No.110 Manado 95239
Pemilik
:Yayasan
Rumah Sakit Islam SITTI MARYAM Manado yang dipimpin oleh,Prof.Dr.Eulis Alwi
Datau,SpPD.KAI
Riwayat
Pendirian : BKIA Tahun 1969 Rumah
Sakit Bersalin 1970
Klinik Umum dan
RS.Bersalin tahun 1984
Nomor Izin
tetap :
No.626/D.03/Kes/IV/2011
1.4Waktu
Pelaksanaan Prakerin
Waktu
Praktek kerja industri dilaksanakan mulai tanggal 1 November 2011 sampai dengan
tanggal 5 januari 2012. Setiap hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu (
sesuai jadwal dari pembimbing lapangan).
1.5
Tempat Pelaksanaan Prakerin
Tempat
pelaksanaan praktek kerja industry pada bulan November adalah RSI.SITTI MARYAM,
yakni dari tanggal 1 November 2011 s.d 3 Desember 2011. Tempat pelaksanan
praktek kerja industry yang kedua yaitu RSI.SITTI MARYAM yakni dari tanggal 5 Desember s.d tanggal 5
Januari 2012.
BAB II
2.1 Deskripsi Tugas Di Tempat Kerja
Jenis-Jenis
Kegiatan :
a. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV )
b. Pemasangan Invus dan Aff Invus
c. - Pemasangan
Pipa Lambung ( Nasogastric Tube)
- Pemberian Nutrisi Melalui NGT
- Aff NGT
d. Proses Hecting Pada Jenis Luka KLL
e. Pemasangan Kateter dan Aff Kateter
f. Pemeriksaan Pembukaan Pada Ibu Hamil
g. Ambulaci
h. Pemberian Obat Injeksi
i. Pemasangan Oksigen
2.2 Jurnal Kegiatan Harian
BAB
II
DESKRIPSI
KEGIATAN
Pemasangan
Oksigen
Prosedur pemberian oksigen terbagi atas
2 cara, yaitu:
1.Melalui
kateter atau kanula hidung
2.Melalui
Masker oksigen
Keterangan : Diantara 2 cara diatas yang
pernah dilakukan adalah pemasangan oksigen melalui kateter atau kanula hidung hanya
1 x
* Pemberian Oksigen Melalui Kateter atau Kanula
Hidung
PENGERTIAN :
Memberikan oksigen dengan konsentrasi
rendah (24-40%) dengan kecepatan 2-4 ltr/menit.
ALAT DAN BAHAN :
1.Kanula hidung
2.Selang oksigen
3.Humidifier
4.Cairan steril
5.Tabung oksigen dengan flowmeter
6.Plester perekat
7. Buku catatan
PROSEDUR KERJA :
1. Priksa program terapi
medic
2. Lakukan evaluasi pada
pasien seperti melakukan pemeriksaan frekuensi pernapasannya.
3. Jelaskan prosedur yang
akan dilakukan kepada pasien maupun keluarga pasien.
4. Cuci tangan
5. Persiapkan alat-alat
6. Sambungkan kanula nasal
ke selang oksigen dan ke tabung oksigen. Masukkan air steril secukupnya ke dalam humidifier.
7. Berikan aliran oksigen
sesuai dengan program medis.
8. Letakkan ujung kanula
pada lubang hidung pasien. Atur pita atau selang plastik ke kepala atau kebawah
dagu sampai kanula pas dan nyaman.
Ambulasi
·
Membantu
Pasien Pindah dari Tempat Tidur Ke Kursi Roda atau Sebaliknya.
Keterangan : Dilakukan selama pasien membutuhkan
pertolongan untuk di rontgen dll.
TUJUAN :
Pasien dapat pindah dari tempat tidur ke kursi roda atau
sebaliknya.
PROSEDUR KERJA :
1. Identifikasi kebutuhan
pasien untuk duduk di sisi kanan atau kiri tempat tidur.
2. Lakukan prosedur 1-12
seperti pada saat membantu pasien duduk di sisi tempat tidur.
3. Pasang sepatu / sandal
4. Pastikan posisi kursi
roda terkunci .Bantu pasien agar dapat menggenggam lengan kursi roda (jika
mampu).
5. Sangga kedua aksila
pasien dengan kedua tangan perawat.
6. Letakan kaki perawat agak
ke samping didepan pasien.
7. Ambil ancang-ancang dan
pakai gerakan koordinasi agar perawat hanya membantu pergerakan tubuh pasien ,
bukan mengangkat pasien.
8. Atur posisi dikursi roda
agar nyaman dengan cara menanyakan pada pasien.
9. Cuci tangan dan catat
tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.
Pemeriksaan
Pembukaan Pada Ibu Hamil
Keterangan
: hanya observasi
ALAT DAN BAHAN :
1. Sarung tangan steril
2. Dopler (alat untuk mendengar detak
jantung bayi)
3. Tensimeter , stetoskop , jam tangan ,
thermometer
PROSEDUR KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang
akan dilakukan pada pasien dan keluarga
2. Cuci tangan
3. Lakukan pemeriksaan TTV
(tanda-tanda vital) pasien
4. Pakai sarung tangan
steril
5. Jaga privasi pasien
6. Angkat/lepaskan pakaian
bagian atas pasien
7. Ambil alat Dopler dan
letakan alat diatas abdomen pasien tujuannya untuk mendengar detak jantung bayi
yang berada dalam kandungan, dengar selama 5 detik kemudian berhenti selama 5
detik . Lakukan hal yang sama sebanyak 3 kali
8. Lepaskan sarung tangan
steril
9. Cuci tangan
10. Catat hasil yang telah
dilakukan.
Membantu
Pemasangan Kateter dan Aff Kateter
keterangan : Pemasangan kateter hanya observasi 4x
ALAT
DAN BAHAN :
1. Poly/Voley kateter sesuai ukuran 1 buah
(klien dewasa yang pertama kali
dipasang kateter biasanya dipakai no.16)
2.
Urine bag steril 1 buah
3.
Pinset anatomi 1 buah
4.
Sarung tangan steril
5.
Perlak dan pengalasnya 1 buah
6.
Sampiran
7.
Cairan Aquades atau Nacl
8.
Kassa Steril
9.
Betadine
10.
Plester
11.
Gunting
12.
Korentang pada tempatnya
13.
Silokain jell / Clhorampenikol salep
14.
Dispo 10-20 cc ( sesuai kebutuhan )
PROSEDUR
KERJA :
1. Pasien/Keluarga diberi penjelasan tentang prosedur
yang akan dilakukan, kemudian alat-alat didekatkan ke samping pasien
2. Pasang sampiran
3. Cuci tangan
4. Pasang pengalas/perlak dibawah bokong pasien
5. akaian bagian bawah klien dikeataskan/dilepas, dengan
posisi klien terlentang , Kaki sedikit dibuka ( Dorsal )
6. Pakai sarung tangan steril
7. Sambungkan kateter dengan urine bag
8. Bersihkan Genetalia dengan cara : Penis/Vagina di
pegang dengan tangan non dominan lalu Penis/Vagina di bersihkan menggunakan
kassa yang telah di basahi dengan betadine dengan gerakan memutar , Tindakan
bisa di lakukan beberapa kali hingga alat Genetalia bersih
9. Ambil Poly/Voley kateter kemudian olesi dengan
Silokain jell/Clhorampenikol salep . Pada saat prosedur dilakukan anjurkan
pasien untuk menarik nafas lalu masukkan kateter kedalam uretra kira-kira 10 cm
secara perlahan-lahan dengan menggunakan pinset sampai urine keluar , lalu
masukkan cairan Nacl/Aquades 10-20 ccatau sesuai ukuran yang tertulis. Tarik
sedikit kateter untuk memastikan, apakah kateter sudah masuk ke dalam kandung
kemih.Apabila pada saat ditarik kateter terasa tertahan berarti kateter sudah
masuk pada kandung kemih.Kemudian Fiksasi kateter menggunakan plester, lalu
ikatkan urine bag disisi tempat tidur.
10 . Keluarkan perlak/pengalas yang ada di bokong pasien
11. Lepaskan
Sarung tangan
12. Atur posisi
pasien senyaman mungkin
13. Rapikan alat dan bahan serta buka sampiran (kalau
diperlukan)
14. Mencuci tangan.
Persiapan
Untuk Aff Kateter
keterangan : aff kateter
dilakukan sebanyak 3x
ALAT DAN BAHAN :
1. Dispo 10-20 cc ( sesuai kebutuhan )
2.Sarung tangan steril
3.Pinset anatomi 1 buah
4.Sampiran
5.Perlak / Pengalas
PERSIAPAN ALAT :
1. Pasien/Keluarga diberi
penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, kemudian alat-alat didekatkan
ke samping pasien
2. Pasang sampiran
3. Cuci tangan
4. Pasang pengalas/perlak
dibawah bokong pasien
5. Pakaian bagian bawah
klien dikeataskan/dilepas, dengan posisi klien terlentang(Dengan Posisi Dorsal
)
6. akai sarung tangan steril
7. Buang Urine yang masih
tersisa pada Urine bag. Kemudian masukan Dispo kedalam Poly/Voley kateter lalu
tarik pipa dispo keatas sampai Aquades atau NaCl yang ada di dalam Poly/Voley
kateter tersedot
8. Anjurkan pasien untuk
tenang sambil menarik nafas, lalu tarik perlahan Poly/Voley kateter menggunakan
pingset
9. Keluarkan perlak/pengalas
yang ada di bokong pasien
10. Lepaskan Sarung tangan
setelah itu atur posisi pasien senyaman
mungkin.
11. Rapikan alat dan bahan
lalu buka sampiran (kalau diperlukan)
12. Cuci tangan
Proses
Hecting
Keterangan
: hanya membantu membersihkan menggunting benang dan menahan pasien dengan
lukanya.
ALAT DAN BAHAN:
1. Bak
Instrumen :
*Klem
Lurus *Nalfolder
*Klem
Bengkok *Nidel
*Pinset
Anatomi *Korentang
*Pinset
Sirurgis *Plester
Perekat
*Bisturi *Kasa
steril
*Nidel *Gunting
2. Cairan H2O2
3. Cairan NaCL 0,9%
4. Dispo 3ml
5. Lidocain HCL
6. Silk Black (Benang Kulit)
7. Cat Gut (Benang Otot)
8. Betadine
9. Handscoen steril
PROSEDUR
KERJA :
1.Pertama-tama anjurkan
pasien untuk tenang, lalu jelaskan prosedur yang akan di lakukan pada pihak
pasien dan keluarga pasien.
2.Cuci tangan, kemudian
pakai hand scoen.
3.Suntikkan lidocain HCL
pada luka, itu di gunakan sebagai obat mengurangi nyeri ( obat kram ).
4.Bersihkan luka menggunakan
kassa steril yang di basahi oleh cairan NaCL, setelah itu bersihkan juga luka
dengan menggunakan sedikit cairan H2O2 dan betadine.
5.Setelah luka sudah dalam
keadaan bersih lanjutkan dengan proses hecting. Jika terlihat luka tersebut
cukup dalam maka terlebih dahulu harus di hecting dengan menggunakan benang Cat
gut ( benang otot ) kemudian di
lanjutkan dengan menggunakan benang Silk black ( benang kulit ).
6.Setelah luka selasai di
jahit tutup luka menggunakan kassa steril yang telah di basahi dengan betadine.
7.Langkah berikutnya
suntikkan obat anti tetanus untuk mencegah segala kemungkinan.
8.Cuci tangan
Pemeriksaan
Tanda-Tanda Vital ( TTV )
(175 kali)
Pemeriksaan tanda-tanda vital ( TTV ) juga terbagi dari :
1. Memeriksa
suhu tubuh
2. Menghitung
denyut nadi
3. Perhitungan
pernapasan
4. Memeriksa
tekanan darah
* Memeriksa Suhu Tubuh
Tempat-tempat pengukuran suhu, yaitu :
1.Pada oral ( mulut )
2. Aksila ( ketiak )
3. Rektum
ALAT DAN BAHAN :
1.Termometer
2.Alkohol 70%
3.Buku catatan TTV
PROSEDUR KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada
pasien dan keluarga pasien.
2. Pakai Handscoen
3. Ambil termometer dan jika termometer yang di
gunakan adalah termometer air raksa,
turunkan air raksa sampai pada angka 0.
4. Jika air raksa telah
mencapai angka yang telah ditentukan, setelah itu masukkan ujung termometer pada daerah
pemeriksaan yang telah di tentukan. Kemudian tunggu hingga 5 menit-10 menit,
lalu ambil kembali termometer lalu baca hasil.
5. Bersihkan termometer
dengan alcohol.
6. Lepaskan handscoen &
cuci tangan
7. Catat hasil pemeriksaan
pada buku pemeriksaan TTV
* Menghitung
Denyut Nadi
Nadi normal berkisar dari 50-100 kali/menit
ALAT DAN BAHAN :
1.Jam tangan
2.Buku catatan TTV
3.Handscoen
PROSEDUR KERJA :
1.Jelaskan prosedur yang
akan dilakukan pada pasien dan keluarga pasien.
2.Pakai Handscoen
3.Jari telunjuk,jari tengah
dan jari manis diletakkan pada pergelangan tangan pasien.raba arteri radialis
sekitar 1 menit jika sudah selesai meraba
4.Lepaskan Handscoen &
Cuci tangan
5.Catat hasil pemeriksaan
denyut nadi pada buku catatan TTV.
Menghitung Pernapasan
PENGERTIAN :
Secara normal, orang dewasa
bernafas 16-20x/ menit. Bernafas adalah pengambilan O2 oleh tubuh dan membuang
CO2 dari dalam tubuh keluar.Bernafas terjadi secara tomatis, tidak ada suara,
tenang dan tanpa upaya khusus, pernapasan yang sulit disebut ‘’Dyspnue’’.
TUJUAN :
Menghitung jumlah pernapasan dalam 1 menit guna mngetahui
keadaan umum pasien.
ALAT DAN BAHAN :
1.Jam tangan
2.Buku catatan TTV
3.Handscoen
PROSEDUR KERJA :
1. Pakai Handscoen
2. Atur posisi pasien pada
posisi yang nyaman dengan tangan menyilang di atas abdomen.
3. Hitung frekuensi
pernapasan pasien dengan memperhatikan secara teliti jam tangan yang di kenakan
dan untuk mendapatkan hasil yang akurat maka perhitungan harus dilakukan selama
satu menit penuh.
4. Lepaskan handscoen &
Cuci tangan
5. Catat hasil tindakan pada
buku catatan TTV.
Memeriksa Tekanan Darah
PENGERTIAN :
Mengukur tekanan darah
pasien melalui permukaan dinding arteri dengan menggunakan alat
sphygmomanometer dengan manset yang lazim, ddisebut tensimeter. Satuan dalam
perhitungan tekanan darah yaitu mmHg. Pada proses pemeriksaan tekanan darah
terdapat 2 cara pemeriksaan, yaitu
1. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan cara
palpasi.
2. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan cara
auskultasi.
- Pemeriksaan Tekanan Darah Dengan Cara Palpasi
ALAT
DAN BAHAN :
1. Tensimeter air raksa/digital/clock.
2. Buku catatan TTV/Rekam Medik.
3. Handscoen steril/on
PROSEDUR KERJA :
Jelaskan
prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga.
1.Pakai Handscoen
2.Gulung lengan baju pasien
keatas.
3.Pasangkan manset pada
lengan atas pasien.
4.Rabalah nadi arteri
radialis dengan jari’’ tangan kanan.
5.Bola karet dipompa sehingga
tidak teraba lagi detak nadi arteri radialis.
6.Bukalah keran sehingga air
raksa pada tabung turun. Dan bacalah skala pada manometer.
7.Lepaskan Handscoen &
Cuci tangan
8.Catat hasil pemeriksaan
pada buku catatan TTV/Rekam medik.
Pemeriksaan
Tekan Darah Dengan Cara Auskultasi
ALAT DAN BAHAN :
1.Tensimeter air raksa/digital/clock.
2.Stetoskop
3.Buku catatan TTV/Rekam medik.
4. Handscoen steril/on
PROSEDUR KERJA :
1.Jelaskan
prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien.
2.Pakai
Handscoen
3.Gulung
lengan baju pasien keatas.
4.Pasangkan
manset pada lengan atas pasien.
5.Tempatkan
corong stetoskop pada tempat mengalirnya arteri brachialis, tepat dibawa manset
kemudian bola karet dipompa kira sampai 200.
6.Setelah
itu bukalah keran sehingga air raksa pada tabung dan baca hasil pada manometer.
7.Lepaskan
handscoen & Cuci tangan
8. Catat
hasil pemeriksaan pada buku catatan TTV/Rekam medik.
Membantupemasangan
Infus dan Aff Infus(IVFD)
(50 Kali)
* Prosedur Pemasangan Invus
ALAT
DAN BAHAN :
1. Cairan Invus ( NaCL, RL,D5,LIVAMIN)
2. Aboked ( No. 16, 18, 20, 22 )
3. Selang invus/Invus set
4. Standar invus
5. Kapas alkohol
6. Plester perekat
7. Kassa steril
8. Hipaviks ( bila diperlukan )
9. Bak instrument
10.
Betadine
PROSEDUR
KERJA :
1.Jelaskan prosedur yang
akan dilakukan kepada pasien dan keluarga.
2.Siapkan alat di samping
pasien. Sambungkan cairan dengan invus set dan keluarkan udara lalu
gantungkan ke standar invus.
3.Tentukan vena yang akan
dipasangkan invus, jika telah ditemukan lakukan tindakan stuing dan desinfektan
dengan menggunakan kapas alkohol. Tusukkan aboked pada vena pasien dengan jarum
aboked menghadap ke atas.Setelah itu pastikan aboked masuk tepat pada vena
dengan melihat darah yang keluar. Kemudian sambungkan invus set dengan aboked,
alirkan cairan. Tempelkan hipaviks pada
aboked dan lakukan fiksasi dengan menggunakan plester perekat.
4.Atur tetesan sesuai dengan
instruksi dokter.
5.Cuci tangan
Prosedur
Aff Invus
ALAT
DAN BAHAN
1. Kapas alkohol
2. Bak instrumen
3. Plester perekat
4. Gunting
PROSEDUR
KERJA :
1. Hentikan tetesan cairan
invus
2.Oleskan kapas alkohol pada
plester perekat guna untuk mempermudah mencabut plester perekat
3.Cabut plerlahan plester
perekat dan hipaviks, kemudian tarik perlahan aboked dan tutup bekas tusukan
dengan menggunakan kapas alkohol. Setelah itu lakukan fiksasi dengan
menggunakan plester perekat.
TUJUAN:
Memberikan suplemen cairan nutrisi/makanan ke
lambung untuk pasien yang tidak dapat menelan.
ALAT
DAN BAHAN:
1.
Selang NGT
2.
Jelly
3.
Stetoskop
4.
Spuit besar (20-50 ml)
5.
Hand Scoen steril
6.
Tissue
7.
Bengkok
8.
Baskom berisi air
9. Plester perekat
PROSEDUR
KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang
akan di lakukan pada pasien dan pihak keluarga pasien.
2. Siapkan alat-alat dan
bawa ke samping tempat tidur pasien.
3. Atur posisi pasien pada
posisi fowler atau semi fowler.
4. Letakkan tissue di dada
pasien
5. Pakai hand scoen pada
kedua tangan.
6. Buka bungkus selang
7. Kemudian pegang selang
dengan hati-hati, lalu ukur panjang selang dari telinga ke hidung dan pastikan
bahwa selang tidak menyentuh bagian kulit pasien, lalu dilanjutkan sampai ke
processus syphoideus. Dan berikan tanda pada selang tersebut.
8.Setelah pengukuran
selesai, olesi jelly pada ujung selang
tersebut 10-20 cm.
9. Anjurkan pasien untuk
tetap rileks dan bernapas dengan normal. Kemudian masukkan selang dengan
perlahan-lahan ke lubang hidung sepanjang 5-10 cm, dan minta pasien menundukkan
kepala dan jika pasien susah bergerak sendiri minta bantuan dari keluarga
pasien untuk menundukkan kapala pasien dan juga minta pasien untuk menelan.
10.Setelah itu, masukkan
selang sampai batas yang telah ditandai, jangan memasukkan selang secara paksa
dan jika terasa ada tahanan di hentikakn dulu tindakan yang di lakukan. Lalu
ulangi dengan meminta pasien untuk menarik napas.
11.Periksa selang yang sudah
masuk lambung dengan cara. Masukkan 10-20 ml udara kedalam spuit lalu
sambungkan ke ujung selang NGT. Kemudian tempatkan stetoskop pada kuadran atas
kiri abdomen, lalu dorong spuit dengan cepat .Lalu dengar menggunakan
stetoskop, apabila terdengar bunyi hentakan berarti selang telah tepat masuk ke
lambung.Setelah itu keluarkan udara yang ada di dalam sebanyak jumlah yang di
masukkan.
12. Fiksasi selang NGT
menggunakan plester
13. Atur posisi pasien ke
posisi yang nyaman.
14. Rapikan alat-alat
15. Lepaskan handscoen &
Cuci tangan
Membantu
Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung ( NGT )
Keterangan
: Dilakukan
ALAT
DAN BAHAN :
1.
Makanan dalam bentuk cair (bubur saring)
2.
Dispo (sesuai yang di butuhkan)
3.
Air matang
4.
Obat-obatan (bila ada)
5.
Tissue
6. Hand scoen
PROSEDUR
KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang
akan di lakukan kepada pasien ataupun keluarga pasien.
2. Pakai hand scoen, lalu
persiapkan bubur saring dan air putih, kemudian dekatkan pada pasien atau
letakkan di samping tempat tidur pasien.
3. Kemudian bantu posisi pasien dengan posisi
fowler, tetapi jika dilihat bahwa posisi ini sulit untuk pasien, bisa juga
memiringkan kepala pasien kekanan.
4. Letakkan tissue di samping pipi.
5. Kemudian masukkan makanan
dengan menggunakan dispo sesuai kebutuhan bisa 5-20 ml, dan berikan makanan
sampai pemenuhan nutrisi terpenuhi
BAB III
3.1
Kesimpulan
Selama
Saya melaksanakan Praktek Kerja Industri, banyak pengalaman baru yang Saya
dapatkan dan belum pernah di dapatkan di lingkungan pendidikan.
Dari
pengalaman yang ditemui selama Praktek Saya bisa belajar melakukan pekerjaan
yang baik secara professional dalam bidang yang Saya geluti, yaitu keperawatan,
menerima komentar dan saran dari pembimbing lapangn untuk kebaikan Saya dan
teman-teman.
3.2
Saran
Saya
melihat begitu banyaknya persaingan dalam Dunia medis, untuk itu saya
menyarankan Kepada pihak sekolah agar menyiapkan tenaga terdidik terbaik yang
dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya yang diberikan padanya sehingga
kesalahan diperkecil.Untuk para guru pembimbing agar lebih memperhatikan kami
siswa praktek di lahan praktek, setidaknya seminggu sekali melihat kegiatan
kami di lapangan.